Sunday, June 6, 2010

Humor Puasa dan Tujuh Belasan






Soal Menu Sahur
Amir : Heran juga, di bulan puasa begini, si Dodot kok kelihatan seger banget; emang dia nggak puasa, ya?
Akbar : Siapa bilang dia nggak puasa?
Amir :
Bagaimana dia bisa sesegar dan sekuat itu?
Akbar : Itu cuma soal menu waktu sahurnya aja…
Amir : Emang apa menu pilihannya?
Akbar : Makan rambak (krupuk kulit) dan minum air putih sebanyak-banyaknya?
Amir : Lalu apa istimewanya?
Akbar : Dua – tiga jam kemudian krupuk itu akan melar, tak heran kalau Si Dodot jadi kekenyangan dan kelebihan kalori….
Amir :
Qi-qi-qi-qiiiiiii!!!

Enak di Zaman Penjajahan

“Kek, enak mana ya hidup di zaman penjajahan dulu dengan sekarang?” Tanya seorang cucu pada kakeknya.
“Terang aja enak zaman penjajahan dulu, dong,” jawab si kakek santai.
“Kok Kakek gitu, sih? Itu namanya tidak nasionalis, dong…” si cucu uring-uringan.
“Maksudnya begini Cu. Kenapa lebih enak di zaman penjajahan dulu? Yak arena saat itu Kakek masih muda, ganteng, pacarnya cantik dan gigi Kakek masih utuh, kuat, makan apa saja tidak masalah…sekarang? Kamu lihat sendiri….kan?”“Kwwk-kwwk-kwwk-kwwk…..Kakek bisa aja!”


Si Mamat yang Bersemangat

Si Mamat masih kelas 3 SD. Badannya gendut (kalau di RT 06, kira-kira sebesar Farel). Kegemarannya ngemil. Waktu bulan puasa tiba, Mamat bertekad puasa sehari penuh. Betul juga, tekad itu akhirnya dibuktikan oleh Si Mamat.
Tapi setelah waktu berjalan, ada yang aneh dengan Si Mamat. Sepanjang hari dia hanya berbaring di teras rumah. Wajahnya macet. Muka ditekuk kayak ada saluran yang bumpet. Tidak mengerjakan apa-apa.
Tapi setelah waktu berbuka tiba, Si Mamat paling sigap menyergap hidangan. Dari kolak hingga es buah. Dari ayam goreng hingga lalapan daun-daunan. Usai berbuka, Si Mamat merasa ada yang tak beres dengan tubuhnya. Berdiri bisa, tapi untuk berjalan sulit. Akhirnya ia melewatkan waktu usai buka dengan berbaring di teras rumah. Wajahnya macet. Muka ditekuk kayak ada saluran yang bumpet. Tidak mengerjakan apa-apa. Qi-qii-qiii-qiiiiiii, dia kemlakaren (kekenyangan) rupanya! (*)

0 komentar:

Post a Comment

Oh My God!

Oh My God!
Cartoon by Roy Raymonde

ReaL Happiness Is A Healthy

ReaL Happiness Is A Healthy
Cartoon by GM Sudarta