Hijau teduh dan nyaman. |
Data terakhir Dinas Kebersihan Jakarta menunjukkan jumlah sampah Jakarta sampai saat ini ± 27.966 M³ per hari. Komposisinya, 65 persen sampah organik dan 35 persen sampah nonorganik. Jadi kalau mau kita hitung, penduduk DKI Jakarta dapat membangun 1 Candi Borobudur setiap 2 Hari dari tumpukan sampah. WOW!! Ini baru Jakarta loo, belum kota-kota lainnya.
Salah satu cara kita mengurangi tumpukan sampah itu adalah dengan membuat kompos untuk sampah organik rumah kita.
Caranya:
• Sediakan wadah berdiameter 10 cm (yang tidak dipakai lagi), lubangi bagian bawahnya untuk saluran cairan coklat (lindi) hasil pengomposan. Beri pasir ke dalam wadah sebagai dasarnya
• Lalu sampah organik seperti sisa sayuran, buah, makanan, dll ditumpuk di atas pasir itu.
• Pada hari ketiga setelah ada bau masam, sisa sayuran dan makanan ditaburi kapur (dolomide) untuk menambah unsur hara hasil kompos.
• Perciki air secukupnya. Kemudian tambahkan tanah gembur secukupnya agar bau bisa tertahan.
• Untuk lapisan berikutnya dapat mulai lagi dengan diperciki air, diberi pasir, sisa sayuran/makanan, tanah gembur. Pembuatan kompos dilakukan secara berlapis-lapis.
• Untuk wadah berdiameter 10 cm campuran tidak perlu diaduk, tetapi untuk wadah yang berukuran lebih besar sebaiknya campuran diaduk.
Waktu yang diperlukan untuk menjadi kompos sekitar satu setengah bulan. Tanda-tanda pengomposan sudah selesai campuran menjadi hitam dan tidak bau. Kompos tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, media tanam di rumah sendiri atau jika dijual bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
0 komentar:
Post a Comment